Bagi para pengguna mobil mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata Timing Belt. Hampir sebagian besar mobil toyota sudah menggunakan timing belt dibandingkan rantai timing. Serang mari kita mengenal lebih dalam fungsi timing belt dan pengaruhnya apabila timing belt putus di tengah pemakaian.
Rantai Timing |
Sejarah Timing Belt
Pada
awalnya kendaraan menggunakan rantai timing sebagai penggerak noken as
mereka. Memang umur rantai timing jauh lebih lama daripada timing belt
yang hanya berumur 40.000 -60.000Km. Tetapi kelemahan rantai timing
adalah bunyinya yang cenderung kasar dan butuh perawatan yang cukup repot seperti
melumasi rantai timing setiap 30.000km. Belum lagi mobil yang
menggunakan rantai timing biasanya berbahaya untuk dipakai untuk kecepatan tinggi.
Charles
Gates dan John Gates adalah pencetus ide pertama kali untuk menggunakan
timing belt dari bahan rubber sebagai pengganti rantai timing
mobil.Dua bersaudara ini memang salah satu penemu untuk fanbelt mobil dan
mereka mengembangkan bahan dari fanbelt untuk dijadikan timing belt.Dan
hingga saat ini Gates company masih merupakan pemasok tunggal untuk
timing belt original beberapa perusahaan otomotif dunia seperti Toyota,
Ford, BMW, Mercy, Hyundai, KIA dan masih banyak lagi.
Pada
awalnya Gates company ini lebih mendominasi pasar eropa dan amerika
untuk masalah fanbelt dan timing belt.Sedangkan di pasar Asia timing
belt dan fanbelt dominan dipegang oleh Nitta ( Japan Product ) yang
mulai beroperasional dari tahun 1946.Ketika Gates ingin berinvansi ke
pasar asia, Gates pun seperti terhadang tembok besar dari Nitta
Japan.Orang Asia di jaman itu lebih mencintai dan memakai produk dari
sesama bangsa asia daripada eropa.Tetapi pada tahun 1968, Gates pun
membeli saham Nitta sebesar 51% dan itu membuat Gates menjadi pemilik
pasar asia pula dan Nitta pun diakuisisi menjadi Gates Unitta.
Oleh
karena itu pabrikan mobil Japan biasa, timing belt originalnya pun
memiliki logo unitta sedangkan pabarikan mobil eropa dengan brand
Gates.Keduanya adalah sama-sama buatan Gates Companny untuk timing belt.
Jadi apabila ingin menggunakan timing belt after market gunakan merk Gates karena memang mereka yang mensuplai untuk kebutuhan timing belt terutama untuk timing belt Toyota Genuine Part.
Jadi apabila ingin menggunakan timing belt after market gunakan merk Gates karena memang mereka yang mensuplai untuk kebutuhan timing belt terutama untuk timing belt Toyota Genuine Part.
Benar-benar tidak ada beda antara Gates dengan spare part original toyota ?
Tentu
saja ada perbedaan, timing belt Gates tidak ada no part toyota karena
ini merupakan perjanjian kontrak dengan Toyota bahwa Gates dilarang
keras untuk membuat cetakan part number dengan Toyota. Tetapi
sebagai bukti agar lebih yakin, rekan-rekan sekalian dapat juga
mengecek timing belt Hyundai original juga ada nama Gates. Selain itu di
mobil eropa seperti Mercy dan BMW juga ada merk Gates. Secara kualitas
dapat dibilang serupa 100persen.
Adapun fungsi timing belt adalah untuk memutar camshaft (atau disebut noken as) yang berperan untuk membuka dan menutup valve (klep) pada ruang pembakaran dengan tepat timingnya.
Dan secara fungsi ada 2 macam klep yaitu, klep intake yang berfungsi untuk jalur masuk oksigen dan bahan bakar (bensin) ke dalam ruang pembakaran dan satu lagi adalah klep exhaust yang berfungsi untuk membuang sisa pembakaran. Kedua klep tersebut digerakan oleh noken as yang berputar, dan tugas
timing belt adalah untuk memutar noken as tersebut.
Akibat Timing Belt Putus
Sekarang mari kita bayangkan jika timing belt pada mesin putus di saat mesin sedang bekerja, karena pembakaran bekerja dengan cepat, proses buka tutup klep pun berjalan sangat cepat, jadi kemungkinan besar saat timing belt putus kondisi klep sedang terbuka (menjorok masuk ke dalam ruang pembakaran).Akibatnya, piston pembakaran akan menabrak klep yang sedang terbuka tersebut. Akibatnya jelas sangat fatal, klep dan kepala piston yang beradu tersebut akan hancur.
Jika hal ini sampai terjadi (timing belt putus), maka mobil akan mati total. Kalaupun mesin
dipaksa untuk dihidupkan, maka akan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pada piston dan klep.Untuk memperbaikinya mesin harus dibongkar
(turun mesin) piston dan klep kemungkinan besar harus diganti, dan jelas bukan masalah
kecil karena posisi mereka ada didalam silinder pembakaran.Harganya-pun
relatif mahal untuk turun mesin.
Timing belt mempunyai umur pakai selama 40.000 - 60.000 km.Timing belt sendiri letaknya tertutup sehingga tidak dapat dilihat kasat mata dan tidak memiliki ciri-ciri apakah sudah dalam kondisi perlu penggantian part atau belum.Dan yang perlu diingat, Timing Belt itu tidak sama dengan Fan Belt (tali kipas) yang dapat dilihat dengan mudah oleh mata kita.Timing belt hanya menggandalkan record / catatan yang biasa ditulis tangan dan ditempel di cylinder head.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar