Rabu, 05 Maret 2014

TIMING BELT


Bagi para pengguna mobil mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata Timing Belt. Hampir sebagian besar mobil toyota sudah menggunakan timing belt dibandingkan rantai timing. Serang mari kita mengenal lebih dalam fungsi timing belt dan pengaruhnya apabila timing belt putus di tengah pemakaian.
Rantai timing mobil toyota
Rantai Timing

Sejarah Timing Belt

Pada awalnya kendaraan menggunakan rantai timing sebagai penggerak noken as mereka. Memang umur rantai timing jauh lebih lama daripada timing belt yang hanya berumur 40.000 -60.000Km. Tetapi kelemahan rantai timing adalah bunyinya yang cenderung kasar dan butuh perawatan yang cukup repot seperti melumasi rantai timing setiap 30.000km. Belum lagi mobil yang menggunakan rantai timing biasanya berbahaya untuk dipakai untuk kecepatan tinggi.
Charles Gates dan John Gates adalah pencetus ide pertama kali untuk menggunakan timing belt dari bahan rubber sebagai pengganti rantai timing mobil.Dua bersaudara ini memang salah satu penemu untuk fanbelt mobil dan mereka mengembangkan bahan dari fanbelt untuk dijadikan timing belt.Dan hingga saat ini Gates company masih merupakan pemasok tunggal untuk timing belt original beberapa perusahaan otomotif dunia seperti Toyota, Ford, BMW, Mercy,  Hyundai, KIA dan masih banyak lagi.
Pada awalnya Gates company ini lebih mendominasi pasar eropa dan amerika untuk masalah fanbelt dan timing belt.Sedangkan di pasar Asia timing belt dan fanbelt dominan dipegang  oleh Nitta ( Japan Product ) yang mulai beroperasional dari tahun 1946.Ketika Gates ingin berinvansi ke pasar asia, Gates  pun seperti terhadang  tembok besar dari Nitta Japan.Orang Asia di jaman itu lebih mencintai dan memakai produk dari sesama bangsa  asia daripada eropa.Tetapi pada  tahun 1968, Gates pun membeli saham Nitta sebesar 51% dan itu membuat Gates menjadi pemilik pasar asia pula dan Nitta pun diakuisisi menjadi Gates Unitta.
Oleh karena itu pabrikan mobil Japan biasa, timing belt originalnya pun memiliki logo unitta sedangkan pabarikan  mobil eropa dengan brand Gates.Keduanya adalah sama-sama buatan Gates Companny untuk timing belt.

Jadi apabila ingin menggunakan timing belt after market gunakan merk Gates karena memang mereka yang mensuplai untuk kebutuhan timing belt terutama untuk timing belt Toyota Genuine Part.

Benar-benar tidak ada beda antara Gates dengan spare part original toyota ?

Tentu saja ada perbedaan, timing belt Gates tidak ada no part toyota karena ini merupakan perjanjian kontrak dengan Toyota bahwa Gates dilarang keras untuk membuat cetakan part number dengan Toyota. Tetapi sebagai bukti agar lebih yakin, rekan-rekan sekalian dapat juga mengecek timing belt Hyundai original juga ada nama Gates. Selain itu di mobil eropa seperti Mercy dan BMW juga ada merk Gates. Secara kualitas dapat dibilang serupa 100persen.
 
Adapun fungsi timing belt adalah untuk memutar camshaft (atau disebut noken as) yang berperan untuk membuka dan menutup valve (klep) pada ruang pembakaran dengan tepat timingnya.
Dan secara fungsi ada 2 macam klep yaitu, klep intake yang berfungsi untuk jalur masuk oksigen dan bahan bakar (bensin) ke dalam ruang pembakaran dan satu lagi adalah klep exhaust yang berfungsi untuk membuang sisa pembakaran. Kedua klep tersebut digerakan oleh noken as yang berputar, dan tugas timing belt adalah untuk memutar noken as tersebut.

Akibat Timing Belt Putus

Sekarang mari kita bayangkan jika timing belt pada mesin putus di saat mesin sedang bekerja, karena pembakaran bekerja dengan cepat, proses buka tutup klep pun berjalan sangat cepat, jadi kemungkinan besar saat timing belt putus kondisi klep sedang terbuka (menjorok masuk ke dalam ruang pembakaran).Akibatnya, piston pembakaran akan menabrak klep yang sedang terbuka tersebut. Akibatnya jelas sangat fatal, klep dan kepala piston yang beradu tersebut akan hancur.
Jika hal ini sampai terjadi (timing belt putus), maka mobil akan mati total. Kalaupun mesin dipaksa untuk dihidupkan, maka akan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pada piston dan klep.Untuk memperbaikinya mesin harus dibongkar (turun mesin) piston dan klep kemungkinan besar harus diganti, dan jelas bukan masalah kecil karena posisi mereka ada didalam silinder pembakaran.Harganya-pun relatif mahal untuk turun mesin.

Timing belt mempunyai umur pakai selama 40.000 - 60.000 km.Timing belt sendiri letaknya tertutup sehingga tidak dapat dilihat kasat mata dan tidak memiliki ciri-ciri apakah sudah dalam kondisi perlu penggantian part atau belum.Dan yang perlu diingat, Timing Belt itu tidak sama dengan Fan Belt (tali kipas) yang dapat dilihat dengan mudah oleh mata  kita.Timing belt hanya menggandalkan record / catatan yang biasa ditulis tangan dan ditempel di cylinder head.

Jadi sangat dianjurkan agar teman-teman sekalian, jangan sampai telat mengganti timing belt sehingga  menyebabkan resiko turun mesin yang dapat mencapai angka jutaan rupiah. Dan sebagai saran tambahan, apabila ingin mengganti timing belt, sudah sewajarnya tensioner pada timing belt ikut diganti pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar